Kamis, 11 November 2010

Salaman yang berdampak Negatif ( Obama)

Soal Salaman, Tifatul Tetap Membela Diri
Kamis, 11 November 2010 | 09:45 WIB
AP
JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Tifatul Sembiring tetap bersikukuh bahwa sikapnya yang bersalaman dengan Michelle Obama, istri Presiden Barack Obama, adalah sebuah insiden. Ia pun kembali membela diri, Kamis (11/11/2010) pagi ini, dengan menulis 14 tweet khusus untuk mengklarifikasi apa yang sebenarnya terjadi.

"Soal insiden salaman dengan Bu Michelle Obama saya tegaskan sebagai berikut. Pertama, saya tetap pada pendirian/sikap untuk tidak bersalaman dengan wanita yang bukan muhrim. Ini pandangan fikih Islam yang saya pahami. Saya juga tahu ada tokoh-tokoh besar Muslim yang tetap bersalaman dengan wanita bukan muhrim, itu urusan yang bersangkutan," tulis Tifatul.

Namun, lanjut Tifatul, kadang-kadang ada situasi mendadak atau bertemu dengan orang-orang yang tidak tahu sikap saya ini. Biasanya dalam situasi acara kenegaraan atau kadang-kadang selepas mengisi pengajian di majelis taklim, ada beberapa ibu-ibu yang berebut mau bersalaman. Dalam keadaan begitu, kata Tifatul, sentuhan dan bersalaman tidak bisa dihindarinya sehingga memaklumi situasinya tetapi hal ini tidak mengubah pendapat semula.

"Menyusul dengan Bu Michelle, ini yang saya sebut dengan situasi terdadak. Saya majukan dua tangan, seperti cara orang Sunda bersalaman. Dan terjadilah insiden salaman itu," jelasnya.

Tifatul juga merasa heran, salaman tersebut dikembangkan dan menjadi berita internasional dan dibahas dalam televisi. "Menurut saya agak berlebihan dengan membuat judul 'Dusta Tifatul'. Tidak ada dusta di situ, itu prinsip saya. Dalam situasi tertentu ada hal-hal yang saya tolerir dan hal tersebut dalam Islam tidak termasuk Kabair (dosa-dosa besar)," pungkasnya.

Penjelasan Tifatul langsung disambut tanggapan tweeps. Ada yang mengapresiasi Tifatul dan membelanya. Akan tetapi, tidak sedikit yang tetap berpandangan miring terhadap sikap Tifatul.

analisis:  dalam pembahassan topik di atas sangatlah induvidual, yang berarti budaya dan tradisi masing2 di berbagai negara, bisa saja bagi indonesia itu hal biasa, tp tngapan international sampai2 mengunyah habis berita tersebut,.. di cari2 jgn2 ada unsur jelek dalam pembahasan international tsb... 

1 komentar:

  1. Bersikap profesional penting bagi setiap orang dalam menjalankan tugasnya.
    Dalam kondisi yang tejadi, Pak Tifatul berusaha untuk berpendirian teguh pada prinsipnya, tetapi demi bersikap profesional beliau mencoba bersalam dengan cara lain, meskipun menggunakan cara salaman yang tidak umum, salaman tersebut telah memberikan dampak yang negatif dimana persepsi setiap orang yang melihat langsung pasti akan merasa janggal dan muncul tanda tanya besar di pikiran.

    BalasHapus